Pengakuan Kecil

"Hah, apa tadi yang terpikir olehku?"
"Mengapa dia yang tiba-tiba muncul?".
Terbangun saat dini hari bisa sebuah kesialan atas terlelap lebih cepat. Terbangun saat dini hari juga mungkin akibat ketidak-lelapan atau mimpi buruk ketika tidur. Tapi, alasan apa yang terlewat? Bisa saja alasannya karena Allah mengetukkan raga kita untuk bersembah sujud sejenak disepertiga malamnya. Bagi Alvin situasi tersebut memuncukan suatu alasan baru, sebuah pengakuan kecil terungkap.
Siapa yang menyangka seseorang yang dianggap jatuh hati pada sesosok wanita sekitar satu tahun lamanya, berharap cinta itu menjadi jawaban manis dalam dunia dongeng yang dibuatnya, malah seketika meruntuhkan istana emasnya. Serapuh itukah? Tepat pukul tiga pagi ketika jemari ini menari, dia temukan jawaban sejati yang tak terjamah dalam benak sebelumnya. Bukan "dia" sosok yang sebenarnya dan pantas meruntuhkan hati ini, namun sosok itu. Wanita yang hadir dengan sederhana sebelumnya, sesederhana itu pula dia terlewat dari  pandangan dan hati ketulusan. Sebuah kesamaan kecil dari inisial, momen singkat dengan cengkeraman eskrim meleleh, ataupun pujian atas apa yang Allah berikan kepadanya. Semua itu seakan sudah terkubur sangat lama. Seakan tidak ada jalan paling aman untuk kembali.
Be realistic. Terlalu naif untuk berharap semua itu kembali. " Kenapa, kenapa harus dia yang terlintas saat itu?" ujar Alvin dalam hati. Pemikiran pesimis dirinya yang berharap tidak kembali ke situasi penuh harap dulu. Banyak orang akan terkejut jika mendengar cerita ini terlontar dari mulutnya, bahkan sahabat atau teman dekatnya sendiri. Alvin berhasil menutupi perasaan itu dengan sangat rapi. 
(bersambung)



RDN

Comments

Popular Posts