Menjadi Terbiasa.
Seiring musafir berlalu...
Awan hitam setia menjadi penghias langit...
Sembari menatap rongrongan anjing berpesta
tulang kawanannya sendiri...
Sedang manusia yang lain meronta tuk sebutir
emas yang tak berharga...
Tak ada tanda-tanda kesucian
Hanya kebohongan abadi yang diciptakan makhluk
bumi...
Hingga bau busuk tak tercium lagi aromanya...
Seolah mati rasa di sekujur tubuh...
Tanda tanya tak pernah ada dalam pikirannya...
Hanya nafsu belaka beralaskan kebencian...
Terlihat mudah seolah terbiasa...
Berdecap musafir pergi, mau jadi apa?
"Thanks for helping me to finish this poem, Rossa Juniar."
You're the most welcome, RDN ;)
ReplyDelete