Untuk Kekasih
Masih ingatkah aroma bunga malam itu?
Kutitipkan rasa yang takkan kurenggut walau sekali
Dalam ikrar mengikat hati yang semula asing
Memandangi hanya kamu sang kekasih
Rindu menghitung harinya
Tak henti berdongeng merdu dalam selasar malam
Menyinggahi sudut kisah lama yang tersenyum merakah
Siapa sangka semesta menakdirkan hati yang sempat karam
Cinta tak melulu piawai berbahasa
Kuingat waktu sempat terperangkap dalam keresahan
Kalbu merasa sesak oleh pertengkaran
Hingga cinta kembali dalam singgasana
Bunga di malam itu menjelma kasih yang kekal
Menghempas nihil menjadi ada
Menangkap senja dalam pelukan hingga menghilang
dan gulita menyapa
Bahagialah kaum yang dinafkahi cinta
Bersorai hati yang bersua tulang rusuknya
Layaknya aku dan kamu yang setia bersurat rasa
Untukmu kekasih,
Doa dan air mata menghantarkan jiwa pada keabadian
Menghias siluet sepasang hati yang bersanding mesra
RDN
Kutitipkan rasa yang takkan kurenggut walau sekali
Dalam ikrar mengikat hati yang semula asing
Memandangi hanya kamu sang kekasih
Rindu menghitung harinya
Tak henti berdongeng merdu dalam selasar malam
Menyinggahi sudut kisah lama yang tersenyum merakah
Siapa sangka semesta menakdirkan hati yang sempat karam
Cinta tak melulu piawai berbahasa
Kuingat waktu sempat terperangkap dalam keresahan
Kalbu merasa sesak oleh pertengkaran
Hingga cinta kembali dalam singgasana
Bunga di malam itu menjelma kasih yang kekal
Menghempas nihil menjadi ada
Menangkap senja dalam pelukan hingga menghilang
dan gulita menyapa
Bahagialah kaum yang dinafkahi cinta
Bersorai hati yang bersua tulang rusuknya
Layaknya aku dan kamu yang setia bersurat rasa
Untukmu kekasih,
Doa dan air mata menghantarkan jiwa pada keabadian
Menghias siluet sepasang hati yang bersanding mesra
RDN
Comments
Post a Comment